Jumat, 02 November 2012

Coach Nath Miracle Man Juara Preseason

nblindonesia.com - 22/10/2012 Baru Awal Selama menjalani karir panjang dan mereguk kesuksesan besar sebagai pelatih di Filipina, Nathaniel Canson mendapatkan julukan The Miracle Man. Itu tidak lepas dari kehebatan Coach Nath -panggilannya- mengantarkan tim yang ditangani meraih kesuksesan. Tadi malam (21/10), pada laga final Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2012 di DBL Arena, pelatih berusia menjelang 72 tahun tersebut membuktikan sentuhan ajaibnya. Coach Nath membawa Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta menjadi juara. Lompatan prestasi yang sangat jauh. Karena sebelumnya PJ hanya mentok di semifinal, baik di preseason tournament maupun championship series. PJ yang di semifinal menyingkirkan tim bertabur gelar Satria Muda (SM) Britama Jakarta tampil meyakinkan dalam pertandingan final tadi malam. Mendominasi sejak awal pertandingan, PJ menang telak 79-56 atas CLS Knights Good Day Surabaya. Ketua Umum PJ Andiko Ardi Purnomo menyatakan bersyukur bisa mendapatkan tanda tangan Nath musim ini. Tujuannya satu, mengantarkan PJ merasakan manisnya gelar juara. "Intinya, kami ingin mengubah warna tim ini. Coach Nath sekali lagi memberikan yang terbaik untuk tim ini. Hati Coach Nath sebenarnya untuk Pelita Jaya," ucap Andiko. Memang, tim Indonesia pertama yang dilatih pria kelahiran Makati, Filipina, 12 Desember 1940, tersebut adalah PJ. Nath yang sudah memiliki nama besar saat membesut tim Paul Jordan ditarik Indra Bakrie, bos PJ waktu itu. Saat melatih tim yang disponsori perusahaan jins tersebut, Nath tak terkalahkan dalam tiga tahun (1984-1987). Sebelumnya Nath juga membawa tim St Lucia menjadi juara kompetisi amatir Filipina. Mantan pelatih tim nasional Filipina itu juga sempat membuat Crispa Redmanizers menjuarai PBA era 1980-an. Bukan hanya itu, Nath juga pernah membawa tiga tim lain menjadi juara di Filipina. Di PJ Nath sebelumnya juga mereguk sukses besar. Setelah gagal pada musim perdana, dia berhasil membawa PJ menjadi kampiun dua kali beruntun pada musim 1990 dan 1991 di Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama). Karir Coach Nath di Indonesia ber­lanjut di SM, membawa tim tersebut menjadi juara pada 2004. Setelah sempat berhenti, Nath kembali ke Indonesia dua musim lalu untuk melatih Hangtuah Sumsel IM. Sempat sangat diragukan, Hangtuah berubah menjadi kuda hitam paling berbahaya. Mampu mengangkat Hangtuah membuat Nath ditahbiskan sebagai Coach of The Year NBL Indonesia 2011-2012. "Saya kira gelar juara ini adalah awal dari PJ. Saya kira kami bisa menjadi juara pada musim reguler nanti. Namun, apa pun bisa terjadi. Musim reguler sulit ditebak," yakin Coach Nath. Bagi pemain, kehadiran Nath memang membawa dampak besar. Selain master strategi, Nath merupakan sosok yang sangat hebat dalam memotivasi pemain. (nur/c9/ang)