nblindonesia.com - 23/10/2012
Untuk Sambut Musim Reguler Bulan Depan
Kekecewaan dirasakan Dell Aspac Jakarta yang gagal menjadi juara Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2012. Kalah di semifinal saat melawan CLS Knights Good Day Surabaya merupakan hasil terburuk dalam setahun terakhir. Pada preseason tournament 2011, Aspac berhasil melangkah ke final, namun kalah saat melawan CLS. Pada championship series2011-2012, Mario Gerungan dkk juga masuk final, namun takluk kepada Satria Muda (SM) Britama Jakarta.
Namun, penurunan itu tidak membuat manajemen Aspac panik. Aspac menganggap bahwa apa yang ditunjukkan para pemainnya tersebut sangat baik. Pada preseason tournament tahun ini Aspac diperkuat 17 pemain, jumlah maksimal yang bisa didaftarkan dalam satu tim. Di antara 12 tim, hanya Aspac dan Garuda Bandung yang mendaftarkan jumlah pemain sebanyak itu.
Dalam skuad Aspac ada dua rookie. Mereka adalah point guard Andakara Prastawa Dhyaksa dan Stefan Carsera. Prastawa menunjukkan mampu menjadi pelapis yang sangat baik untuk point guard utama Mario Gerungan. Di sisi lain, Carsera masih harus banyak membuktikan diri untuk bisa bersaing dengan forward-forward papan atas nasional yang dimiliki Aspac.
Irawan "Kim Hong" Haryono, pemilik Aspac, mengatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh. Bagi dia, 17 pemain yang dimilikinya merupakan komposisi yang cukup memuaskan menjelang seri I Bandung mulai 24 November mendatang.
"Saya kira, pemain sudah bagus. Kalau kalah (saat melawan CLS di semifinal, Red), kami hanya belum diberi (kemenangan oleh Tuhan) saja. Sebab, kami memiliki banyak kesempatan untuk menang," kata pria dengan ciri khas topi terbalik tersebut. "Saat pulang ke Jakarta, kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Kami akan mengadakan rapat dengan manajemen dan staf pelatih untuk melihat komposisi pemain untuk musim reguler," imbuhnya.
Aspac dan semua tim harus bergerak cepat kalau ingin merombak susunan pemain. Sebab, PT DBL Indonesia selaku penyelenggara NBL membatasi waktu pendaftaran pemain pada 4 November mendatang.
Sementara itu, juara bertahan SM berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan menjelang musim reguler. SM hanya berada di posisi keempat preseason. Hilangnya Wellyanson Situmorang dan Agung Sunarko membuat kekuatan SM timpang.
Tiga rookie dan bench player SM belum menjadi pelapis yang bagus bagi para starter. Kualitaspoint guard William Darmasaputra masih jauh di bawah Faisal Julius Achmad. Kevin Yonas Sitorus dan Gunawan butuh jam terbang panjang. Pemain lama, seperti Vamiga Michel dan Bonanza Siregar, belum konsisten.
Dengan kualitas bench player yang cukup jauh di bawah starter dan fakta bahwa SM masih memiliki tiga spot pemain baru, ada indikasi bahwa SM akan melakukan perubahan besar. Bintang senior, seperti Rony Gunawan dan Amin Prihantono, mungkin, akan dipanggil kembali. "Kemungkinan dipanggil atau tidak dipanggil akan selalu ada. Kami terbuka pada semua kemungkinan," kata Octaviarro Romely Tamtelahitu, pelatih SM.
Sementara itu, Manajer Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta Ronald Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya sangat mungkin tidak melakukan banyak perubahan atau penambahan pemain. Padahal, pada preseason tournament PJ hanya mendaftarkan 14 pemain. Seorang pemain, Francisco Yogi Dasilva, masih menjalani tahap uji coba. Pelatih PJ Nathaniel Canson, kata dia, bahkan hanya menginginkan 12 pemain di skuadnya. "Jadi, dua pemain hanya njagain kalau ada yang cedera.Coach Nath tidak mau pusing (dengan skuad besar). Pelatih juga ingin fokus," jelasnya. (nur/c12/ang)
Namun, penurunan itu tidak membuat manajemen Aspac panik. Aspac menganggap bahwa apa yang ditunjukkan para pemainnya tersebut sangat baik. Pada preseason tournament tahun ini Aspac diperkuat 17 pemain, jumlah maksimal yang bisa didaftarkan dalam satu tim. Di antara 12 tim, hanya Aspac dan Garuda Bandung yang mendaftarkan jumlah pemain sebanyak itu.
Dalam skuad Aspac ada dua rookie. Mereka adalah point guard Andakara Prastawa Dhyaksa dan Stefan Carsera. Prastawa menunjukkan mampu menjadi pelapis yang sangat baik untuk point guard utama Mario Gerungan. Di sisi lain, Carsera masih harus banyak membuktikan diri untuk bisa bersaing dengan forward-forward papan atas nasional yang dimiliki Aspac.
Irawan "Kim Hong" Haryono, pemilik Aspac, mengatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh. Bagi dia, 17 pemain yang dimilikinya merupakan komposisi yang cukup memuaskan menjelang seri I Bandung mulai 24 November mendatang.
"Saya kira, pemain sudah bagus. Kalau kalah (saat melawan CLS di semifinal, Red), kami hanya belum diberi (kemenangan oleh Tuhan) saja. Sebab, kami memiliki banyak kesempatan untuk menang," kata pria dengan ciri khas topi terbalik tersebut. "Saat pulang ke Jakarta, kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Kami akan mengadakan rapat dengan manajemen dan staf pelatih untuk melihat komposisi pemain untuk musim reguler," imbuhnya.
Aspac dan semua tim harus bergerak cepat kalau ingin merombak susunan pemain. Sebab, PT DBL Indonesia selaku penyelenggara NBL membatasi waktu pendaftaran pemain pada 4 November mendatang.
Sementara itu, juara bertahan SM berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan menjelang musim reguler. SM hanya berada di posisi keempat preseason. Hilangnya Wellyanson Situmorang dan Agung Sunarko membuat kekuatan SM timpang.
Tiga rookie dan bench player SM belum menjadi pelapis yang bagus bagi para starter. Kualitaspoint guard William Darmasaputra masih jauh di bawah Faisal Julius Achmad. Kevin Yonas Sitorus dan Gunawan butuh jam terbang panjang. Pemain lama, seperti Vamiga Michel dan Bonanza Siregar, belum konsisten.
Dengan kualitas bench player yang cukup jauh di bawah starter dan fakta bahwa SM masih memiliki tiga spot pemain baru, ada indikasi bahwa SM akan melakukan perubahan besar. Bintang senior, seperti Rony Gunawan dan Amin Prihantono, mungkin, akan dipanggil kembali. "Kemungkinan dipanggil atau tidak dipanggil akan selalu ada. Kami terbuka pada semua kemungkinan," kata Octaviarro Romely Tamtelahitu, pelatih SM.
Sementara itu, Manajer Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta Ronald Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya sangat mungkin tidak melakukan banyak perubahan atau penambahan pemain. Padahal, pada preseason tournament PJ hanya mendaftarkan 14 pemain. Seorang pemain, Francisco Yogi Dasilva, masih menjalani tahap uji coba. Pelatih PJ Nathaniel Canson, kata dia, bahkan hanya menginginkan 12 pemain di skuadnya. "Jadi, dua pemain hanya njagain kalau ada yang cedera.Coach Nath tidak mau pusing (dengan skuad besar). Pelatih juga ingin fokus," jelasnya. (nur/c12/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar