nblindonesia.com - 10/11/2012
Saat Melawan Tim B Seattle
Laporan Wartawan Jawa Pos ANTON HADIYANTO, AGUS WAHYUDI dari Seattle
SEATTLE - Kuantitas dan kualitas latihan DBL Indonesia All-Star 2012 selama di Seattle, Amerika Serikat, ditingkatkan pada hari kedua Kamis waktu setempat (8/11). Jika pada hari pertama hanya latihan sekali, kemarin pemain tim putra dan putri melakukan dua kali latihan.
Pagi hari mereka berlatih di Lynnwood High School. Kemudian, sore hari latihan diselenggarakan di International Full Gospel Fellowship (IFGF), sebuah gereja masyarakat Indonesia di Seattle.
Latihan di IFGF sebenarnya bersifat hanya conditioning. Tapi, tim pelatih DBL All-Star 2012 bersepakat memakainya untuk mengevaluasi penampilan para pemain dalam scrimmage game yang dilakukan pagi hari di Lynnwood High School. Dalam game tersebut, tim putra dan tim putri sama-sama mengalami kekalahan. Tim putri yang bermain lebih dulu kalah 40-62, sedangkan tim putra menyerah 33-45.
Kekalahan tersebut memang menjadi bahan yang bagus bagi pelatih untuk mengevaluasi kemampuan para pemain. Patut dicatat, pertandingan tersebut merupakan laga pertama mereka melawan tim high school di AS. Sore hari ini waktu setempat (pagi WIB) mereka melawan tim yang lebih kuat, tim B Seattle, di Boys and Girls Club Rainier Vista.
''Jelas sekali kekurangan yang kami miliki. Anak-anak cuma mampu mengimbangi permainan lawan di awal. Selanjutnya, perlawanan mengendur seiring berkurangnya kedisiplinan di area pertahanan,'' tutur Soewondo, head coach tim putri.
Fokus latihan tim putri tetap pada pembenahan defense. Mereka mengasah konsistensi dengan intensitas pertandingan yang tinggi. Sesi latihan dua jam tersebut menjadi bekal penting menghadapi tim B Seattle yang sudah memiliki banyak pengalaman.
''Kami tak tahu kekuatan mereka, sebelum pertandingan peluang fifty-fifty. Kuncinya ada pada konsistensi menjalani strategi bertahan,'' tambahnya.
Sementara itu, tim putra masih terlihat kesulitan memanfaatkan potensi besar yang mereka miliki. Masalah komunikasi tak kunjung mendapat solusi. Hal itu terlihat dengan banyaknya turnover saat menghadapi Lynnwood.
Catatan yang lain, mereka baru tampil bagus ketika tertinggal. ''Anak-anak sebenarnya mampu mengimbangi permainan lawan. Hanya, teamwork tak sesuai keinginan karena masalah miskomunikasi di lapanngan. Itu yang harus segera dicari solusinya sebelum menghadapi laga ekshibisi,'' kata Johanes Didik Armanto, head coach tim putra.
Para pemain juga mengaku tak minder menghadapi anak-anak muda Amerika. Mereka yakin, jika bermain disiplin, tak mustahil meraih kemenangan perdana di Amerika.
''Saya punya keyakinan kemampuan kami tak berada di bawah mereka. Ini permainan tim. Jadi kami harus memperbaiki teamwork untuk menang,'' kata Hans Abraham, pemain dari SMA 1 PSKD Jakarta. (ady/c4/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar