nblindonesia.com - 03/11/2012
Labil, DBL Indonesia All-Star Kalah di Laga Pertama
Meski memberikan perlawanan sengit, bahkan sempat unggul, tim putra dan putri DBL Indonesia All-Star akhirnya harus menerima kekalahan dalam laga perdana DBL International Challenge 2012 kemarin (2/11). Tim putri DBL kalah oleh Gold Coast Junior All-Stars (Australia) 48-65. Tim putra DBL menyerah 43-60 kepada Siglap Basketball Club Singapura.
Dalam pertandingan di DBL Arena Surabaya itu, tim putri DBL sebenarnya memiliki kemampuan untuk menekan Gold Coast. Tertinggal 17-34 pada akhir kuarter kedua, Kadek Pratita Citta Dewi dkk berhasil mengurangi defisit pada kuarter ketiga. Namun, momentum untuk mengejar hilang karena mereka tampil tidak konsisten pada kuarter pemungkas.
"Start yang buruk sangat memengaruhi kepercayaan diri anak-anak. Efeknya, banyak kesalahan yang dilakukan," ujar Soewondo, head coach tim putri DBL All-Star.
Kebangkitan pada kuarter ketiga dipengaruhi oleh perubahan strategi dalam bertahan. Dari man to man marking ke zone marking.
"Kekuatan lawan merata. Mereka bisa mencetak poin dari posisi mana saja. Kalau memaksakanman to man, sulit meredam akurasi tembakan mereka,' tambah Soewondo.
Kendati selalu unggul sejak kuarter pertama, Gold Coast menyatakan tidak menurunkan intensitas permainan. Pelatih tim putri Gold Coast Allan Hilzinger menyatakan hal itu harus dilakukan timnya karena DBL All-Star terus memberikan tekanan.
"Pertandingannya ketat. Perbedaannya hanya terletak pada kecerdikan memanfaatkan peluang. Kami juga sempat mengalami kesulitan dengan tekanan yang mereka (DBL All-Star, Red) peragakan. Apalagi, DBL All-Star cukup disiplin menjaga daerahnya,' terang Hilzinger.
Kekalahan dari Gold Coast tak menyurutkan semangat tim putri DBL All-Star menuju laga kedua menghadapi tim asal Malaysia, SMK Bandar Utama Damansara 3, hari ini (3/11). Kekalahan dari Gold Coast menjadi bahan evaluasi sekaligus motivasi untuk meraih kemenangan.
"Yang paling penting adalah melepaskan perasaan ragu-ragu. Di pertandingan terakhir besok (hari ini, Red), anak-anak harus main lepas dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Kami punya kecepatan, itulah yang harus dimaksimalkan,' tutur Soewondo.
Berbeda dengan tim putri, tim putra DBL All-Star malah melakukan start dengan sangat baik. Dimotori Juan Laurent Kokodiputra, DBL All-Star unggul 26-21 sampai akhir kuarter kedua. Menjelang jeda pertandingan, Juan mendulang delapan poin beruntun.
Keunggulan itu ternyata tidak bisa dipertahankan pada paro kedua pertandingan. Selain permainan DBL All-Star yang labil, Siglap berhasil meredam kelebihan Juan Laurent dkk.
"Mereka terlalu bertumpu pada nomor 15 (Juan Laurent). Saat kami menguncinya di paro waktu kedua, mereka sulit meraih poin. Pertahanan kami juga semakin solid untuk membatasi pergerakan mereka,' tutur Neo Nam Kheng, pelatih Siglap. (ady/c8/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar