nblindonesia.com - 11/11/2012
Tim Putra DBL All - Star Repotkan Tim B Seattle
Laporan Wartawan Jawa Pos ANTON HADIYANTO, AGUS WAHYUDI dari Seattle
SEATTLE - Laga-laga berat harus dilalui para pemain DBL Indonesia All-Star 2012 selama menjalani lawatan ke Seattle, Amerika Serikat (AS). Status laga-laga tersebut memang scrimmage game dan ekshibisi. Namun, para pemain dan pelatih merasakan manfaat yang besar dari laga-laga itu.
Para pemain DBL All-Star belum sekali pun menang dalam tiga laga yang mereka jalani di AS. Mereka kembali mengalami kekalahan saat menghadapi tim B Seattle, yaitu tim dari Boys and Girls Club Rainier Vista. Tim putri yang tampil lebih dulu kalah telak 33-60. Sedangkan tim putra jauh lebih baik dengan kalah tipis 63-66 dalam pertandingan yang berlangsung dua babak, masing-masing 15 menit.
Tim putra menunjukkan potensi besar. Mereka memberikan perlawanan ketat sepanjang pertandingan. Bahkan, mereka beberapa kali unggul. Keunggulan terbesar terjadi pada babak pertama, 21-14. Tapi, di akhir babak itu pula, tim DBL All-Star kedodoran dan ketinggalan 42-43.
"Kami membuktikan bahwa sebenarnya kami mampu memberikan perlawanan atau punya peluang untuk menang. Mengasah konsistensi dan meningkatkan teamwork untuk melangkah menjadi tim yang lebih baik," tegas Johanes Didik Armanto, head coach tim putra DBL All-Star.
Permainan tim DBL All-Star mengalami naik turun sepanjang laga. Ketimpangan antara starter dan pemain reserve masih terasa. Ketika para pemain utama kelelahan, para pemain cadangan kesulitan untuk menjaga intensitas tekanan dan defense. Apalagi, saat menjalani latihan di Glacier Peak High School (GPHS), tim kehilangan point guard I Komang Septian Sudana (SMAN 9 Surabaya) yang mengalami cedera engkel kiri.
"Tim ini memiliki komposisi yang lengkap. Tapi, untuk menjaga konsistensi tekanan, mereka masih kesulitan. Hal itu harus terus diperbaiki beberapa hari ke depan sebelum menghadapi tim A Seattle," lanjut Manto, sapaan akrab pelatih SMA Karangturi Semarang tersebut.
Hal yang tak jauh berbeda dialami tim putri. Sempat memberikan perlawanan ketat di awal, mereka sulit mengembangkan ritme permainan sejak akhir babak pertama. Saat pemain kunci dijaga ketat, para pemain lain tak mampu melepaskan diri dan kehilangan kepercayaan diri.
Head coach tim putri Soewondo juga mengungkapkan bahwa postur tubuh tim lawan sangat menyulitkan pemainnya. Apalagi, para pemain lawan yang berpostur tinggi besar ternyata memiliki kecepatan yang bagus.
"Sulit sekali mengantisipasi permainan mereka yang juga mengandalkan kecepatan. Tadinya kami mengantisipasi dengan bermain cepat, tapi ternyata juga kalah cepat. Untuk laga berikutnya, antisipasi kami adalah bermain dengan passing dan perpindahan bola yang cepat," terangnya.
Di laga berikutnya, tim putra dan putri DBL All-Star menantang tim A Seattle dari Boys and Girls Club Rainier Vista Seattle. Jika tim B diisi para pemain dengan usia rata-rata di bawah 17 tahun, tim A Seattle memiliki rata-rata usia yang lebih tinggi. Tapi, itu tak menyurutkan optimisme para pemain untuk mencuri kemenangan perdana di Negeri Paman Sam.
"Bukan cuma keberuntungan yang dicari. Kami punya kekuatan yang sama dengan lawan. Kepercayaan diri harus ditingkatkan, juga akurasi saat menyerang. Setidaknya kami enjoy dengan pertandingan tadi dan punya keyakinan bisa menang di laga ekshibisi selanjutnya," tutur Rivaldo Tandra Pangesthio, forward asal SMA Santo Petrus Pontianak. (ady/c9/ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar