nblindonesia.com - 01/11/2012
Tunjukkan Kemajuan pada Uji Coba Terakhir Kontra Tim Profesional
Tim DBL Indonesia
All-Star 2012 menjalani uji coba
terakhir sebelum turun di ajang
DBL International Challenge 2012
pada 2–4 November mendatang.
Uji coba kemarin (31/10) memang
paling berat dibanding sebelumnya.
Tim putra dan putri menghadapi
lawan kuat, tim profesional.
Pada laga perdana di DBL Arena, tim putra menyerah dengan skor 36-81 kepada kontestan Speedy NBL Indonesia Bimasakti Nikko Steel Malang. Sedangkan tim putri kandas oleh juara WNBL Indonesia 2011–2012 Surabaya Fever 35-50.
Kekalahan melawan Bimasakti memang wajar. Tim yang musim lalu menembus Championship Series NBL Indonesia tersebut turun dengan kekuatan terbaiknya. Termasuk MVP musim lalu Yanuar Dwi Priasmoro, forward Bima Rizky Ardiansyah, dan kapten Deny Sartika.
Pada awal pertandingan, Ricky Kartika Istiadi dkk mampu memberikan perlawanan. Tembakan tiga angka forward Juan Laurent Kokodiputra membuat DBL All-Star menyamakan kedudukan 16-16 pada akhir kuarter pertama.
Namun, Bimasakti menggila pada tiga kuarter selanjutnya, menang dengan margin besar 45 poin. Meski kalah telak, jajaran pelatih DBL All-Star mengaku cukup puas dengan uji coba tersebut. Sebab, Bimasakti memberikan gambaran bagaimana seharusnya berhadapan dengan tim Gold Coast Junior All- Stars, calon lawan yang dihadapi pada Minggu nanti (4/11).
"Level Bima sakti memang lebih di atas. Sebagai tim profesional mereka unggul secara fisik, speed, dan power," kata head coach tim putra Johanes Didik Armanto seusai laga.
"Kalau dalam waktu tersisa memang sulit meningkatkan kemampuan fisik. Saya inginnya pemain bermain lebih dengan otak daripada otot. Melawan orang bule (Australia), pemain juga harus tenang," tutur Manto, panggilannya.
Pelatih Bimasakti William Fraizer McCammon mengatakan, tim DBL All-Star sebetulnya sangat potensial. Namun, memang susah cepat menyatukan chemistry dengan persiapan yang sangat singkat. Tapi, Coach Bill –panggilannya– memberikan saran. "Saya kira pemain harus lebih tenang dalam mengontrol game," ujar pelatih asal Amerika Serikat tersebut.
Sementara itu, tim putri mengala mi peningkatan ketika berhadapan dengan Surabaya Fever. Berbeda dengan saat kalah oleh tim WNBL Sritex Dragons Pertamina Solo sehari sebelumnya, kali ini Annisa Widyarni dkk lebih berani.
Meski sepanjang pertandingan selalu tertinggal, kondisi tersebut membuat jajaran pelatih cukup gembira. Head coach tim putri Soewondo mengatakan, semangat bertanding pemainnya cukup meningkat.
"Mereka berani melakukan body contact. Sejak awal sudah berani bertarung. Ini berbeda dengan sebelumnya, kontak sedikit lalu mundur," papar Soewondo.
Soewondo menjelaskan, melawan tim sekaliber Surabaya Fever memang menjadi keuntungan sendiri. Apalagi, Gabriel Sophia, center utama Fever bertinggi 180 cm yang juga anggota timnas SEA Games 2011, turun bertanding. Begitu juga shooter timnas Yunita Sugianto. "Melawan tim WNBL, pemain saya lihat ada usaha keras. Istilahnya, ayo sakit sekalian, tidak apa-apa. Saya percaya mereka bisa. Sekarang menjadi tugas pelatih terus memberikan motivasi," imbuhnya. (nur/c9/ang)
JADWAL DBL INTERNATIONAL CHALLENGE 2012
2 November 2012
15.00-17.00: DBL All-Star v Gold Coast All-Stars (putri)
18.00-20.00: DBL All-Star v Siglap Basketball Club (putra)
3 November 2012
15.00-17.00: Bandar Utama Damansara v DBL All-Star (putri)
18.00-20.00: Siglap Basketball Club v Gold Coast All-Stars (putra)
4 November 2012
15.00-17.00: Gold Coast All-Stars v Bandar Utama Damansara (putri)
18.00-20.00: Gold Coast All-Stars v DBL All-Star (putra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar